Kita hanya sebatas kenangan
Dalam bualan sepi, aku hanya sanggup berangan-angan
Manjamu yang mempesona masih membekas dalam barisan rinduku
Sentuhan-sentuhan terus menancap kuat di antara gundaku
Kenangan-kenangan itu, kini tak lagi tertata
Aku hanya mampu tersenyum dalam lara
Meredam emosi yang terus berkecambuk
Membiarkan luka untuk mengering dengan sendirinya
Sambil menghirup perih yang terus mengitari
Aku mencintai kenangan
Membiarkannya memelukku
Sampai dia sendiri melambaikan tangannya dari jauh
Sambil mengucapkan selamat tinggal
Kita hanya sebatas kenangan
Tapi ketahuilah, aku terpuruk dalam angan-angan
Letih sambil merintih
Kian hari kian tak mampu berkata-kata
Gumamku terus berkisah tentang dirimu
Semua terasa sulit untuk melepasmu dari sederet kata penantian
Aku sadar, kita hanya kenangan
Rindu ini sudah tak bertepi
Senyumu hanya lukisan yang menempel diantara rangkaian kisahku
Pada akhirnya kita mungkin hanya sebatas singgah
Lalu kembali mengitari cinta dalam lorong-lorong berbeda
Sambil berkelana mencari arti tentang kita yang sesungguhnya.
Ngkor, 16 April 2020
Luka yang begitu berdarah...hhhh
BalasHapusHAHHHHAH.......ini hanya sederetan kata..
BalasHapus